Ketua PGRI Blora Sintong Joko Kusworo. Foto: Manda
Kabarasta- Ketua PGRI Kabupaten Blora Sintong Joko Kusworo mengingatkan seluruh anggotanya berhati-hati dalam memposisikan diri saat Pemilu 2024. Menurutnya, PGRI sangat berpotensi dijadikan alat untuk mendulang suara.
" Jujur saja PGRI itu gadis manis yang selalu dipinang siapapun saat pemilu. Anggota kami ada 5 ribu sekian, makanya kalau jadi magnet, Iya," jelas Sintong, Rabu (29/11).
Sintong meminta anggotanya khususnya yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk bersikap netral saat Pemilu. Sebab ada aturan mengikat yang harus dipatuhi mereka.
" Di PGRI itu dibagi tiga, ada PGRI sebagai ASN, Ada yang PPPK, ada yang belum apa-apa bahkan ada yang sudah purna. Itu bisa jadi anggota PGRI, jadi harus kita bedakan. Bagi mereka yang berstatus ASN atau PPPK maka mereka harus netral. Namun didalam kenetralan itu mereka punya pilihan pribadi," ungkapnya.
Namun, Lanjut Sintong, Hal itu tidak berlaku bagi anggota PGRI yang statusnya pensiunan.
" Tapi anggota PGRI yang pensiunan, monggo itu sudah lain, termasuk mereka yang belum diangkat, monggo, itu prinsipnya. Tapi prinsipnya sukses pemilu harus," jelasnya.
Sintong menghimbau kepada seluruh anggota PGRI untuk tetap mematuhi aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Jangan pernah membuat aturan sendiri.
" Kami sudah ketat di ranah PNS. Himbauan kami, Sukseskan pemilu sebaik-baiknya. Patuhi aturan sesuai yang sudah dikeluarkan KPU. Jangan buat aturan sendiri," pungkasnya.
(Manda/Redaksi)
Kabarasta- Ketua PGRI Kabupaten Blora Sintong Joko Kusworo mengingatkan seluruh anggotanya berhati-hati dalam memposisikan diri saat Pemilu 2024. Menurutnya, PGRI sangat berpotensi dijadikan alat untuk mendulang suara.
" Jujur saja PGRI itu gadis manis yang selalu dipinang siapapun saat pemilu. Anggota kami ada 5 ribu sekian, makanya kalau jadi magnet, Iya," jelas Sintong, Rabu (29/11).
Sintong meminta anggotanya khususnya yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk bersikap netral saat Pemilu. Sebab ada aturan mengikat yang harus dipatuhi mereka.
" Di PGRI itu dibagi tiga, ada PGRI sebagai ASN, Ada yang PPPK, ada yang belum apa-apa bahkan ada yang sudah purna. Itu bisa jadi anggota PGRI, jadi harus kita bedakan. Bagi mereka yang berstatus ASN atau PPPK maka mereka harus netral. Namun didalam kenetralan itu mereka punya pilihan pribadi," ungkapnya.
Namun, Lanjut Sintong, Hal itu tidak berlaku bagi anggota PGRI yang statusnya pensiunan.
" Tapi anggota PGRI yang pensiunan, monggo itu sudah lain, termasuk mereka yang belum diangkat, monggo, itu prinsipnya. Tapi prinsipnya sukses pemilu harus," jelasnya.
Sintong menghimbau kepada seluruh anggota PGRI untuk tetap mematuhi aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Jangan pernah membuat aturan sendiri.
" Kami sudah ketat di ranah PNS. Himbauan kami, Sukseskan pemilu sebaik-baiknya. Patuhi aturan sesuai yang sudah dikeluarkan KPU. Jangan buat aturan sendiri," pungkasnya.
(Manda/Redaksi)
Posting Komentar