Kasus DBD sebenarnya fluktuatif, tetapi saat musim hujan, kejadian penyakit DBD umumnya akan meningkat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Edy Widayat, mengatakan bahwa tahun ini merupakan siklus lima tahunan untuk kasus DBD di wilayah Blora.
“Tahun ini kasus DBD di Blora memang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Tercatat sudah ada 176 kasus dan 9 orang meninggal dunia akibat DBD,” ujar Edy, Rabu (5/4).
Lebih lanjut, Edy Widayat menjelaskan bahwa kasus DBD di Blora didominasi oleh anak-anak dan remaja.
“Namun, tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga bisa terserang penyakit ini,” katanya.
“Kasus DBD ini mostly menyerang anak-anak dan remaja. Tapi, tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga bisa kena,” ujar Edy Widayat.
Edy mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan langkah pencegahan DBD dengan 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menjadi tempat penampungan air, serta plusnya adalah menjaga kebersihan lingkungan.
“Masyarakat harus melakukan 3M Plus untuk mencegah DBD. Selain itu, jaga juga kebersihan lingkungan agar tidak ada sarang nyamuk,” pungkasnya.
(Manda/Redaksi)
Posting Komentar