Galakkan Program "Gemas Kotak Umat" DP4 Ajak Petani Beralih ke Pupuk Organik

Sosialisasi Program "Gemas Kotak Umat" DP4 Blora. Foto: Manda

Kabarasta- Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora terus menggalakan program "Gemas Kotak Umat" atau
Gerakan Masif Sejuta Kotoran Ternak Bermutu dan Bermanfaat. Gerakan ini sebagai upaya untuk mengajak para petani beralih menggunakan pupuk organik.

Sekretaris DP4 Blora Lilik Setyawan selaku Ketua Tim Aksi Perubahan Kinerja Organisasi, Inovasi ini mengajak semua stakeholder bergerak mengajak, mendampingi, dan membina petani.
Gerakan dimulai dari internal seluruh karyawan DP4.

"Semua harus bergerak dimotori Tim Gemas Kotak Umat Dinas Pangan
Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora," kata Lilik saat siaran langsung di Radio Swara Tani, Kamis (22/8).

Dikatakan, Menurut para peneliti dan para ahli untuk meningkatkan kesuburan tanah, solusi terbaik adalah menggunakan pupuk organik dari kotoran hewan. Namun merubah mindset petani untuk beralih ke pupuk kimia ke organik tidaklah mudah.

"Petani sudah nyaman dengan pupuk kimia yang efeknya instan langsung dapat terlihat. Penggunaan pupuk kimia lebih mudah, tinggal beli kemudian diaplikasikan ke tanaman," ungkapnya.

Padahal, Lanjut Lilik banyak sekali efek negatif penggunaan pupuk kimia. Selain residu racun dalam tanaman pertanian, penggunaan pupuk kimia akan merusak kesuburan tanah.

"Sedangkan penggunaan pupuk organik, memang sedikit merepotkan, namun dampaknya akan berlangsung terus menerus memperbaiki kesuburan tanah," paparnya.

DP4 kata Lilik, siap memfasilitasi pelatihan pembuatan pupuk organik dari
kotoran hewan. DP4 juga menyiapkan obatnya (prebiotic/ decomposer) untuk mempercepat pembuatan pupuk organik secara gratis bagi yang mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik.

"Teknik pembuatan pupuk organik sangat sederhana, tidak rumit, tidak jlimet.
Petani cukup membuat bak tempat penampungan kotoran sapi," ucapnya.

Pihaknya yakin Gerakan Gemas Kotak Umat akan mampu memperbaiki kesuburan lahan pertanian.

" Jika 1000 petani membuat masing-masing 1000 kg pupuk organik, maka tersedia sejuta kilogram pupuk organik untuk memperbaiki kesuburan lahan pertanian," tandasnya.

Perlu diketahui, Kabupaten Blora merupakan lumbung pangan Jawa Tengah. 165.000 keluarga atau lebih dari 550.000 jiwa penduduk Kabupaten Blora bermata pencaharian pertanian. Pada tahun 2022 produksi Padi sebesar 680.000 Ton terbesar ke 5 se-Jawa Tengah. Produksi jagung sebesar  429.000 Ton terbesar ke 2 se-Jawa Tengah. Populasi sapi sejumlah 285.500 terbesar ke 1 se-Jawa Tengah.

Hal ini merupakan potensi  yang luar biasa yang menjadikan Kabupaten Blora sebagai salah satu Kabupaten yang berperan besar dalam menyangga ketahanan pangan
nasional.

(Manda/Redaksi)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama