Sesepuh Samin Blora Mbah Lasiyo Meninggal Dunia, Akan Dimakamkan di Hutan. Foto: Manda
Kabarasta- Sesepuh sedulur sikep samin surosentiko Kabupaten Blora, Mbah Lasiyo meninggal dunia di usia 66 tahun. Mbah Lasiyo meninggal di RSUP dr Karyadi Semarang pada kamis malam (20/11) usai menjalani perawatan penyakit kangker paru-paru.
Salah satu kerabat, Mbah Poso mengungkapkan Mbah Lasiyo meninggal usai menjalani operasi penyakit paru-paru. Mbah Lasiyo sebelumnya sempat dirawat di RSUP dr Karyadi selama 2 minggu.
" Karena sakit. Meninggalkan setelah operasi di semarang. Sakitnya paru-paru. Sudah 4 bulanan sakit. Dua minggu dirawat di Semarang," kata Poso di kediaman Mbah Lasiyo di Dukuh Karangpace Desa Klopoduwur, Jumat (22/11).
Selama hidup Mbah Lasiyo selalu menekankan kesedarhanaan dan kerukunan. Sebelum meninggal iapun berpesan agar seluruh saudaranya hidup rukun.
"Pesannya anak-anaknya semua rukun. Hanya itu yang dikehendaki Mbah Lasiyo. Jangan sampai ada iri dengan saudara. Semua sudah diatur oleh Allah," ujarnya.
Jenazah Mbah Lasiyo akan dimakamkan di sekitar petilasan yang berada di hutan belakang rumahnya.
" Di petilasan. Hutan. Karena memang mereka (anak-anak) bilang ingin bermukim disana Mbah Lasiyo. Cuma ada makam Mbah Lasiyo, gak ada yang lain," terangnya.
Tampak ratusan sedulur sikep dari berbagai daerah melayat di rumah Mbah Lasiyo. Sejumlah pejabat seperti Bupati Arief Rohman dan Kapolres Blora juga menghadiri pemakaman Mbah Lasiyo.
" Tentunya kita ikut berbela sungkawa atas wafatnya Mbah Lasiyo. Beliau ini orang baik dan selalu menekankan kerukunan dan kesederhanaan dalam hidup," kata Arief.
(Men/Redaksi)
Kabarasta- Sesepuh sedulur sikep samin surosentiko Kabupaten Blora, Mbah Lasiyo meninggal dunia di usia 66 tahun. Mbah Lasiyo meninggal di RSUP dr Karyadi Semarang pada kamis malam (20/11) usai menjalani perawatan penyakit kangker paru-paru.
Salah satu kerabat, Mbah Poso mengungkapkan Mbah Lasiyo meninggal usai menjalani operasi penyakit paru-paru. Mbah Lasiyo sebelumnya sempat dirawat di RSUP dr Karyadi selama 2 minggu.
" Karena sakit. Meninggalkan setelah operasi di semarang. Sakitnya paru-paru. Sudah 4 bulanan sakit. Dua minggu dirawat di Semarang," kata Poso di kediaman Mbah Lasiyo di Dukuh Karangpace Desa Klopoduwur, Jumat (22/11).
Selama hidup Mbah Lasiyo selalu menekankan kesedarhanaan dan kerukunan. Sebelum meninggal iapun berpesan agar seluruh saudaranya hidup rukun.
"Pesannya anak-anaknya semua rukun. Hanya itu yang dikehendaki Mbah Lasiyo. Jangan sampai ada iri dengan saudara. Semua sudah diatur oleh Allah," ujarnya.
Jenazah Mbah Lasiyo akan dimakamkan di sekitar petilasan yang berada di hutan belakang rumahnya.
" Di petilasan. Hutan. Karena memang mereka (anak-anak) bilang ingin bermukim disana Mbah Lasiyo. Cuma ada makam Mbah Lasiyo, gak ada yang lain," terangnya.
Tampak ratusan sedulur sikep dari berbagai daerah melayat di rumah Mbah Lasiyo. Sejumlah pejabat seperti Bupati Arief Rohman dan Kapolres Blora juga menghadiri pemakaman Mbah Lasiyo.
" Tentunya kita ikut berbela sungkawa atas wafatnya Mbah Lasiyo. Beliau ini orang baik dan selalu menekankan kerukunan dan kesederhanaan dalam hidup," kata Arief.
(Men/Redaksi)
Posting Komentar