Seorang sopir truk bernama Dwi mengaku sudah mencari solar mulai dari SPBU Ngawen. Namun selama perjalanan seluruh SPBU mengalami kekosongan.
" Sudah muter-muter mas. Ini tadi saya dari SPBU Ngawen kosong, Tamanrejo kosong sampai disini. Tapi ya ini harus antri lama," ucapnya saat ditemui di SPBU Karangjati, Kamis (6/11).
Sulitnya mencari solar sudah dirasakan sejak 1 minggu lalu. Ia mengaku tidak mengetahui penyebab solar sulit.
" Sudah sekitar 1 mingguanlah. Ya tidak tahu kenapa. Yang jelas solar semakin langka," jelasnya.
Sopir lain, Andi mengatakan serupa. Selain sulit pembelian solar juga dibatasi.
" Sulit, sudah 1 mingguan. Gak dibatasi, hanya di tempel dibatasi maksimal Rp 200 ribu," ungkapnya.
Sementara itu Area Manager Communication Relation dan CSR Pertamina Niaga Regional Jateng dan DIY, Taufik Kurniawan mengatakan antrian yang terjadi di sejumlah SPBU karena adanya peningkatkan permintaan solar menjelang akhir tahun.
" Jadi perlu kami sampaikan untuk kondisi di Blora sampai saat ini stok solar masih normal. Sampai saat ini stok yang ada masih 100 ribu liter yang tersebar di 16 SPBU di seluruh Blora," katanya.
"Jadi terjadinya antrian itu jangan dimaknai adanya kelangkaan. Namun karena meningkatnya permintaan jelang akhir tahun dimana beberapa pengerjaan baik itu pemerintah maupun swasta sedang mengalami pengebutan atau kejar target sehingga mereka membutuhkan solar lebih banyak sehingga wajar kalau di SPBU terjadi antrian," lanjutnya.
Ia memastikan sampai akhir tahun stok solar maupun pertalite masih aman hingga akhir tahun nanti. Ia meminta masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadinya kelangkaan dua bahan bakar tersebut.
" Perlu kami pastikan juga jelang akhir tahun nanti stok pertalite maupun solar aman. Untuk pertalite tersebar di 20 SPBU dan Solar di 16 SPBU se Kabupaten Blora," pungkasnya.
(Men/Redaksi)
Posting Komentar