Lomba Festival Tunas Bahasa Ibu Disdik Blora. Foto: Istimewa
Kabarasta- Dinas Pendidikan (Disdik) Blora Jawa tengah menggelar lomba Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) jenjang SMP. Kegiatan yang digelar kamis (3/10) dalam rangka melestarikan, Mengembangkan dan meningkatkan bahasa dan sastra Jawa.
Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Slamet Dwi Cahyono mengatakan bahwa menurut survey yg dilakukan Badan Bahasa Kemendikbudristekdikti bahasa daerah dalam posisi yang mengkhawatirkan. Jika tidak ada aksi nyata akan segera punah.
"Maka dalam mempertahankan jati diri bahasa ibu dengan cara diadakan lomba ini salah satu cara utk mengembalikan bahasa daerah dalam posisi yang baik. Oleh krena itu anak-anak harus mencintai bahasa daerah agar selalu tetap eksis," kata Slamet, Kamis (17/10).
Slamet menambahkan FTBI bertujuan meningkatkan kemahiran siswa dalam berbahasa jawa dan kreatifitas siswa dalam bersastra Jawa, Meningkatkan sikap percaya diri dan bangga siswa terhadap kekayaan budaya berupa bahasa dan sastra jawa, Membangun kerja sama antar sekolah dilingkungan Kabupaten Blora yang dilandasi sikap melu Handarbeni dan Saye Saeka Pesta dalam pengembangan pelestarian dan pemanfaatan bahasa dan budaya jawa.
Adapun cabang lomba yang digelar diantaranya membaca dan menulis aksara Jawa, Mendongeng, Pidato, Menulis cerkak, Membaca geguritan , Kembang mocopat dan komedi tunggal.
Terpisah Kepala Dinas Pendidikan Sunaryo mengungkapkan menyampaikan terima kasih kepada Kepala sekolah, Guru pendamping yang sudah mensuport, membimbing, dan mengirimkan anak didiknya mengikuti lomba.
"Kami akan memperbanyak lomba-lomba khususnya memberikan kesempatan kepada anak untuk berekspresi. Berkreasi menampilkan kemampuan konteks yang dimiliki sehingga gairah lomba bisa tumbuh,"ujarnya.
(Hand/Redaksi)
Kabarasta- Dinas Pendidikan (Disdik) Blora Jawa tengah menggelar lomba Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) jenjang SMP. Kegiatan yang digelar kamis (3/10) dalam rangka melestarikan, Mengembangkan dan meningkatkan bahasa dan sastra Jawa.
Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Slamet Dwi Cahyono mengatakan bahwa menurut survey yg dilakukan Badan Bahasa Kemendikbudristekdikti bahasa daerah dalam posisi yang mengkhawatirkan. Jika tidak ada aksi nyata akan segera punah.
"Maka dalam mempertahankan jati diri bahasa ibu dengan cara diadakan lomba ini salah satu cara utk mengembalikan bahasa daerah dalam posisi yang baik. Oleh krena itu anak-anak harus mencintai bahasa daerah agar selalu tetap eksis," kata Slamet, Kamis (17/10).
Slamet menambahkan FTBI bertujuan meningkatkan kemahiran siswa dalam berbahasa jawa dan kreatifitas siswa dalam bersastra Jawa, Meningkatkan sikap percaya diri dan bangga siswa terhadap kekayaan budaya berupa bahasa dan sastra jawa, Membangun kerja sama antar sekolah dilingkungan Kabupaten Blora yang dilandasi sikap melu Handarbeni dan Saye Saeka Pesta dalam pengembangan pelestarian dan pemanfaatan bahasa dan budaya jawa.
Adapun cabang lomba yang digelar diantaranya membaca dan menulis aksara Jawa, Mendongeng, Pidato, Menulis cerkak, Membaca geguritan , Kembang mocopat dan komedi tunggal.
Terpisah Kepala Dinas Pendidikan Sunaryo mengungkapkan menyampaikan terima kasih kepada Kepala sekolah, Guru pendamping yang sudah mensuport, membimbing, dan mengirimkan anak didiknya mengikuti lomba.
"Kami akan memperbanyak lomba-lomba khususnya memberikan kesempatan kepada anak untuk berekspresi. Berkreasi menampilkan kemampuan konteks yang dimiliki sehingga gairah lomba bisa tumbuh,"ujarnya.
(Hand/Redaksi)
Posting Komentar