Tradisi ini dimulai dengan mengarak sembilan gunungan yang berisi hasil bumi. Gunungan-gunungan tersebut kemudian dibawa menuju sendang desa untuk didoakan bersama. Setelah doa bersama, suasana menjadi meriah saat ratusan warga yang hadir langsung memperebutkan isi gunungan. Momen ini dianggap sebagai upaya untuk mendapatkan berkah.
Annisa, salah satu warga, mengaku sengaja ikut beramai-ramai mengeroyok hasil gunungan bersama warga lain.
" Iya ini dapat tela, Jagung dan jeruk. Lumayan buat masak dirumah. Tadi ramai-ramai sama warga, senang mas," katanya.
Ia berharap tradisi ini kembali digelar dengan lebih meriah lagi.
"Ini paling meriah mas, ada 9 gunungan, tahun-tahun kemarin tidak ada. Semoga ditahun depan bisa lebih meriah lagi," ujarnya.
Majianto, Kepala Desa Kamolan, menambahkan, Tradisi ini tidak hanya memperkuat ikatan antarwarga, tetapi juga menjadi simbol rasa syukur yang mendalam terhadap alam dan hasil yang diberikan.
"Bahwa tradisi ini sebagai ungkapan syukur atas melimpahnya hasil bumi warga kamolan. Acara ini sekaligus
juga bertujuan untuk melestarikan budaya Jawa," ucapnya.
Selain arak-arakan 9 Gunungan, Acara sedekah bumi Desa Kamolan juga digelar pertunjukan campursari.
(Men/Redaksi)
Posting Komentar